Follow me on Twitter RSS FEED
Showing posts with label Server. Show all posts
Showing posts with label Server. Show all posts

Reset Administrator Password pada Windows Server 2008

Posted in By k0p0nkkk 1 comments


Sangat menyebalkan jika anda mengingat banyak password dan suatu saat lupa akan password yang dibutuhkan. Namun jika password tersebut merupakan password windows server 2008 anda bisa berlega hati karena saya akan memberikan solusi untuk mereset password Windows Server 2008. Ada banyak cara untuk melakukan reset bisa dengan software konboot, offline changer dan sebagainya. namun ada kalanya software tersebut tidak mampu menembus system windows. berikut saya share cara manual terampuh untuk mereset password windows server 2008. Environment yang saya gunakan adalah Windows Server 2008 Standard Edition R2 64-bit tetapi semua versi juga bisa dan juga bisa dalam Domain Controller untuk mereset password domain administrator.
  • Booting dari DVD Microsoft Windows Server 2008 anda.
  • Pada Window Install, klik "Next".
  • Pilih "Repair your computer".
  • Pada System Recovery Options, pilih bagian OS yang ingin direpair dan klik "Next".
  • Pilih "Command Prompt".
  • Pada command prompt, masuk ke C:\windows\system32 kemudian ketikkan ren Utilman.exe Utilman.exe.backup , ketikkan lagi copy cmd.exe Utilman.exe
  • Exit Command Prompt dan Restart server
  • Pada halaman Login, tekan Tombol Windows + U.
  • Akan muncul command prompt, ketikkan perintah berikut net user administrator Password@j@123 Ini akan mereset password Administrator menjadi Password@j@123 (sesuaikan dengan policy password dan case sensitive).
  Tutup command prompt, kamu seharusnya sudah dapat login kembali ke windows server anda.

Langkah Cleanup

Ketika kamu berhasil mereset password windows dan sudah dapat login kembali. kamu harus melakukan langkah dibawah ini dengan booting menggunakan DVD Windows Server 2008 DVD/ISO sampai dengan window command prompt terbuka.
  • Hapus file yang baru dibuat tadi "Utilman.exe" dari C:\Windows\System32, dengan cara ketikkan "del Utilman.exe"
  • Rubah nama file Utilman.exe.backup kembali menjadi Utilman.exe
  Sekarang semua proses sudah complete dan kamu dapat menikmati windows server kamu seperti sedia kala.

Menambahkan Jobs pada cron pada Linux ataupun UNIX

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Cron job biasa digunakan untuk penjadwalan command untuk dieksekusi secara periodic, biasanya berupa script. Cron service (daemon) berjalan di background dan secara konstan mengecek file /etc/crontab, direktori /etc/cron.*/. Dan juga mengecek direktori /var/spool/cron/
Macam-macam command crontab
crontab -e     Edit crontab file, atau membuat baru jika file tidak ada.
crontab -l      Melihat list dari crontab file.
crontab -r      Menghapus crontab file.
crontab -v      Melihat kali terakhir editan crontab file. (hanya tersedia pada system tertentu). 

Syntax of crontab (deskripsi Field)
Cron job terlihat mengikuti user job:

1 2 3 4 5 /path/to/command arg1 arg2

OR

1 2 3 4 5 /root/backup.sh

dimana,
  • 1: Minute (0-59)
  • 2: Hours (0-23)
  • 3: Day (0-31)
  • 4: Month (0-12 [12 == December])
  • 5: Day of the week(0-7 [7 or 0 == sunday])
  • /path/to/command - Script or command name to schedule
Format yang mudah diingat:
* * * * * command to be executed
- - - - -
| | | | |
| | | | ----- Day of week (0 - 7) (Sunday=0 or 7)
| | | ------- Month (1 - 12)
| | --------- Day of month (1 - 31)
| ----------- Hour (0 - 23)
------------- Minute (0 - 59)
Cron job terlihat mengikuti system jobs:
1 2 3 4 5 USERNAME /path/to/command arg1 arg2
OR
1 2 3 4 5 USERNAME /path/to/script.sh
Contoh : Install Backup Job Script
Case pada solaris os jalankan command dibawah terlebih dahulu
EDITOR=vi
export EDITOR
crontab -e

Kita ingin menjalankan script dengan nama /temp/copyfile.sh setiap hari pada jam 1 pagi, maka masukkan command berikut ini :
# crontab -e
masukkan pada baris terakhir
0 1 * * * /temp/copyfile.sh
Simpan dan tutup file
Contoh lainnya
Jalankan script pada jam 3:30 siang setiap bulan, ketikkan:
30 15 1 * * /temp/copyfile.sh
Jalankan script pada jam 8 malam setiap hari kerja (senin-jumat), ketikkan:
0 20 * * 1-5 /temp/copyfile.sh
Jalankan script pada menit ke 25 setelah tengah malam, jam 2 pagi, jam 4 pagi, setiap hari, ketikkan:
25 0-23/2 * * * /temp/copyfile.sh
Jalankan script pada jam 1 lewat 2menit setaip Minggu, ketikkan:
2 1 * * sun /temp/copyfile.sh
Disable Email Output
Secara default keluaran command script akan mengirim email ke account email local. Untuk memberhentikan penerimaan email dari crontab maka kita harus menambahkan “>/dev/null 2>&1”, sebagai contoh:
30 5 * * * /temp/copyfile.sh >/dev/null 2>&1
Untuk mengirimkan notifikasi email ke email lain nya selain email local maka kita bisa menambahkan variable MAILTO pada cron job:
MAILTO="k0p0nkkk@blogspot.com"
30 5 * * * /temp/copyfile.sh >/dev/null 2>&1
Menggunakan special string untuk menghemat waktu
Berikut special string yang dapat kita gunakan untuk menghemat waktu kita
Special string
Arti
@reboot
Jalankan sekali pada saat startup.
@yearly
Jalankan sekali setahun, "0 0 1 1 *".
@annually
(sama dengan @yearly)
@monthly
Jalankan sekali sebulan, "0 0 1 * *".
@weekly
Jalankan sekali seminggu, "0 0 * * 0".
@daily
Jalankan sehari sekali, "0 0 * * *".
@midnight
(sama dengan @daily)
@hourly
Jalankan setiap 1 jam sekali, "0 * * * *".
Jalankan ntpdate every hour:
@hourly /path/to/ntpdate
Buat backup setiap hari:
@daily /path/to/backup/script.sh
Memahami Default /etc/crontab
Typical isi file /etc/crontab:
SHELL=/bin/bash
PATH=/sbin:/bin:/usr/sbin:/usr/bin
MAILTO=root
HOME=/
# run-parts
01 * * * * root run-parts /etc/cron.hourly
02 4 * * * root run-parts /etc/cron.daily
22 4 * * 0 root run-parts /etc/cron.weekly
42 4 1 * * root run-parts /etc/cron.monthly

Directory
Description
/etc/cron.d/
Taruh semua script disini dan panggil mereka dari etc/crontab file.
/etc/cron.daily/
Menjalankan semua script sehari sekali
/etc/cron.hourly/
Menjalankan semua script sejam sekali
/etc/cron.monthly/
Menjalankan semua script sebulan sekali
/etc/cron.weekly/
Menjalankan semua script seminggu sekali
Backup Installed Cronjobs
Simple saja untuk melakukan backup cronjob yang sudah dibuat ketikkan command berikut:
# crontab -l > /temp2/users.root.backup
# crontab -u userName -l > /temp2/users.userName.backup

Sharing direktori dengan NFS pada Solaris 10 ke Windows

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Berikut saya share cara sharing file ataupun directory dari solaris 10 OS ke Windows Server OS
Langsung saja terlebih dahulu secara default service nfs sudah disertakan pada solaris 10 os, dapat kita cek status service nfs tersebut dengan mengetikkan command ini:
# svcs network/nfs/server
STATE          STIME    FMRI
disabled       15:17:45 svc:/network/nfs/server:default
Dapat terlihat status service adalah disabled
Selanjutnya buka dan edit /etc/dfs/dfstab , kemudian tambahkan baris berikut
share -F nfs /export/home
nb: /export/home sesuaikan dengan directory yang ingin anda share
kemudian jalankan perintah berikut secsra berurutan
# svcadm enable -r network/nfs/server
# svcadm enable -s network/nfs/server
# svcadm restart network/nfs/server
Untuk melihat hasil share bisa ketikkan
# share
-               /export/home   rw   ""
Akan terlihat sharingan anda
Untuk menghubungkan sharingan solaris yang tadi kita buat pada windows maka cukup dengan mengetikkan
Contohnya : “mount \\172.16.1.21\export\home
Silahkan dicoba dan smoga bermanfaat

Initiating Replication Using the Sites and Services Manager Snap-in

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Initiating Replication Using the Sites and Services Manager Snap-in

Click Start, point to Programs, point to Administrative Tools, and then click Active Directory Sites and Services.
Expand the Sites container in the left pane. Expand the container that represents the name of the site containing the target server that needs to be synchronized with its replication partners.
Expand the Servers container, and then expand the target server to display the NTDS Settings object (an object that represents settings for the domain controller).
Click the NTDS Settings object. The connection objects in the right pane represent the target server's direct replication partners.
Right-click a connection object in the right pane, and then click Replicate Now. Windows 2000 initiates replication of any changes from the source server (the server represented by the connection object) to the target server for all directory partitions the target server is configured to replicate from the source server.

Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID) (Part 2)

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Berbagai Level RAID

RAID-0
Raid level 0 tidak redundan. oleh karena itu, sebetulnya tidak sesuai dengan akronim RAID. Pada level 0 data di-split pada beberapa hard disk yang menyebabkan throughput data yang lebih tinggi. Karena informasi redundansi tidak disimpan, maka performa menjadi sangat baik, tapi jika ada hard disk yang rusak maka data akan hilang. Level ini sering disebut stripping.

RAID-1
RAID level Raid 1 memberikan redundansi dengan cara menuliskan data dua atau lebih hard disk sekaligus. performa dari level 1 ini biasanya lebih cepat pada saat membaca, dan lebih lambat pada saat menulis dibandingkan hard disk biasa. Tapi jika ada hard disk yang rusak, data tidak akan hilang. Teknik ini membutuhkan minimal 2 hard disk, satu untuk menyimpan data dan satu lagi duplikasinya, teknik ini biasa disebut mirroring.

RAID-2
RAID level raid 2, menggunakan kode koreksi kesalahan Hamming Code, dimaksudkan untuk digunakan di hard disk yang tidak mempunyai pendeteksian kesalahan. Kebanyakan hard disk IDE terutama yang lama tidak mempunyai kemampuan ini. Pada era jaman sekarang semua hard disk SCSI juga keluarga SATA umumnya sudah memiliki pendeteksi kesalahan

RAID-3
RAID level raid 3, membagi data pada level byte pada beberapa hard disk, parity data disimpan pada satu hard disk. Pada dasarnya sama dengan RAID level 4. Stripping pada level byte membutuhkan dukungan hard disk untuk efisiensi penggunaan.

RAID-4
RAID level raid 4, stripes data pada level block pada beberapa hard disk, dengan parity disimpan pada satu hard disk. Informasi parity memungkinkan kita untuk me-recover data jika ada kerusakan pada satu hard disk. Performa dari kumpulan hard disk level 4 sangat baik (kira-kira sama dengan level 0). Untuk menulis, akan membutuhkan update data parity setiap kali melakukan penulisan. Proses ini akan memperlambat proses write yang random, tapi untuk write data besar atau write yang berurut (sequensial) cukup cepat. Karena hanya satu hard disk dalam kumpulan hard disk yang digunakan untuk menyimpan data, biaya per Mbyte level 4 biasanya lumayan kecil.

RAID-5
RAID level raid 5, mirip dengan level 4, bedanya mendistribusi parity di semua hard disk. Teknik ini akan mempercepat proses write yang kecil di sistem multiprocess, karena sekarang parity tidak lagi menjadi bottleneck, karena pembacaan parity harus dilewati pada setiap hard disk. Akan tetapi, performa untuk membaca cenderung tidak sebaik dari kumpulan hard disk RAID level 4. Biaya per megabytenya sama dengan level 4.

masih ada beberapa level RAID lainnya, namun secara umum berbagai RAID di atas yang sering digunakan.

Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID) (Part 1)

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)
Teknik yang menjadikan server menarik dari sisi penyimpanan /data storage adalah kemampuan untuk mengumpulkan banyak hard disk ukuruan kecil menjadi satu kesatuan ukuran besar. teknik ini dikenal dengan nama Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID.

asal mula RAID
tahun 1987, Patterson, Gibson, dan Katz di University of California Berkeley, mempublikasikan sebuah paper yang berjudul "A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)". Paper tersebut menjelaskan berbagai tipe dari kumpulan har disk, yang diberi nama RAID. Ide dasar dari RAID adalah menggabungkan beberapa hard disk ukuran kecil dan murah menjadi sebuah Array (kumpulan) yang ternyata mempunyai kemampuan di atas Single Large Expensive Drive (SLED). Tambahan lagi, kumpulan hard disk ini akan tampak sebagai satu buah hard disk atau logical storage unit pada komputer.

Rata-rata waktu rusak atau Mean Time Between Failure (MTBF)dari sebuah kumpulan hard disk akan sama dengan MTBF dari masing-masing hard disk, dibagi jumlah hard disk di Array. Oleh karena itu, biasanya MTBF sebuah array sangat rendah untuk digunakan secara serius. Akan tetapi, kumpulan hard disk ini dapat dibuat tahan banting dengan cara menyimpan informasi secara redundan dengan berbagai cara.

Pada paper Berkeley, pada dasarnya ada lima (5) tipe arsitektur array, RAID-0 sampai RAID-5. Masing-masing teknik RAID menawarkan tingkat reliabilitas dan performa yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di samping kelima arsitektur kumpulan hard disk yang redundan, yang menjadi populer juga adalah kumpulan hard disk yang tidak redundan yang dikenal sebagai RAID-0 yang menawarkan storage yang besar dan kecepatan yang tinggi.
Wordpress Theme by WPYAG
Blogger Template by Anshul Dudeja | Funny Pictures.