Follow me on Twitter RSS FEED

Initiating Replication Using the Sites and Services Manager Snap-in

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Initiating Replication Using the Sites and Services Manager Snap-in

Click Start, point to Programs, point to Administrative Tools, and then click Active Directory Sites and Services.
Expand the Sites container in the left pane. Expand the container that represents the name of the site containing the target server that needs to be synchronized with its replication partners.
Expand the Servers container, and then expand the target server to display the NTDS Settings object (an object that represents settings for the domain controller).
Click the NTDS Settings object. The connection objects in the right pane represent the target server's direct replication partners.
Right-click a connection object in the right pane, and then click Replicate Now. Windows 2000 initiates replication of any changes from the source server (the server represented by the connection object) to the target server for all directory partitions the target server is configured to replicate from the source server.

Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID) (Part 2)

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Berbagai Level RAID

RAID-0
Raid level 0 tidak redundan. oleh karena itu, sebetulnya tidak sesuai dengan akronim RAID. Pada level 0 data di-split pada beberapa hard disk yang menyebabkan throughput data yang lebih tinggi. Karena informasi redundansi tidak disimpan, maka performa menjadi sangat baik, tapi jika ada hard disk yang rusak maka data akan hilang. Level ini sering disebut stripping.

RAID-1
RAID level Raid 1 memberikan redundansi dengan cara menuliskan data dua atau lebih hard disk sekaligus. performa dari level 1 ini biasanya lebih cepat pada saat membaca, dan lebih lambat pada saat menulis dibandingkan hard disk biasa. Tapi jika ada hard disk yang rusak, data tidak akan hilang. Teknik ini membutuhkan minimal 2 hard disk, satu untuk menyimpan data dan satu lagi duplikasinya, teknik ini biasa disebut mirroring.

RAID-2
RAID level raid 2, menggunakan kode koreksi kesalahan Hamming Code, dimaksudkan untuk digunakan di hard disk yang tidak mempunyai pendeteksian kesalahan. Kebanyakan hard disk IDE terutama yang lama tidak mempunyai kemampuan ini. Pada era jaman sekarang semua hard disk SCSI juga keluarga SATA umumnya sudah memiliki pendeteksi kesalahan

RAID-3
RAID level raid 3, membagi data pada level byte pada beberapa hard disk, parity data disimpan pada satu hard disk. Pada dasarnya sama dengan RAID level 4. Stripping pada level byte membutuhkan dukungan hard disk untuk efisiensi penggunaan.

RAID-4
RAID level raid 4, stripes data pada level block pada beberapa hard disk, dengan parity disimpan pada satu hard disk. Informasi parity memungkinkan kita untuk me-recover data jika ada kerusakan pada satu hard disk. Performa dari kumpulan hard disk level 4 sangat baik (kira-kira sama dengan level 0). Untuk menulis, akan membutuhkan update data parity setiap kali melakukan penulisan. Proses ini akan memperlambat proses write yang random, tapi untuk write data besar atau write yang berurut (sequensial) cukup cepat. Karena hanya satu hard disk dalam kumpulan hard disk yang digunakan untuk menyimpan data, biaya per Mbyte level 4 biasanya lumayan kecil.

RAID-5
RAID level raid 5, mirip dengan level 4, bedanya mendistribusi parity di semua hard disk. Teknik ini akan mempercepat proses write yang kecil di sistem multiprocess, karena sekarang parity tidak lagi menjadi bottleneck, karena pembacaan parity harus dilewati pada setiap hard disk. Akan tetapi, performa untuk membaca cenderung tidak sebaik dari kumpulan hard disk RAID level 4. Biaya per megabytenya sama dengan level 4.

masih ada beberapa level RAID lainnya, namun secara umum berbagai RAID di atas yang sering digunakan.

Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID) (Part 1)

Posted in By k0p0nkkk 0 comments

Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)
Teknik yang menjadikan server menarik dari sisi penyimpanan /data storage adalah kemampuan untuk mengumpulkan banyak hard disk ukuruan kecil menjadi satu kesatuan ukuran besar. teknik ini dikenal dengan nama Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID.

asal mula RAID
tahun 1987, Patterson, Gibson, dan Katz di University of California Berkeley, mempublikasikan sebuah paper yang berjudul "A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)". Paper tersebut menjelaskan berbagai tipe dari kumpulan har disk, yang diberi nama RAID. Ide dasar dari RAID adalah menggabungkan beberapa hard disk ukuran kecil dan murah menjadi sebuah Array (kumpulan) yang ternyata mempunyai kemampuan di atas Single Large Expensive Drive (SLED). Tambahan lagi, kumpulan hard disk ini akan tampak sebagai satu buah hard disk atau logical storage unit pada komputer.

Rata-rata waktu rusak atau Mean Time Between Failure (MTBF)dari sebuah kumpulan hard disk akan sama dengan MTBF dari masing-masing hard disk, dibagi jumlah hard disk di Array. Oleh karena itu, biasanya MTBF sebuah array sangat rendah untuk digunakan secara serius. Akan tetapi, kumpulan hard disk ini dapat dibuat tahan banting dengan cara menyimpan informasi secara redundan dengan berbagai cara.

Pada paper Berkeley, pada dasarnya ada lima (5) tipe arsitektur array, RAID-0 sampai RAID-5. Masing-masing teknik RAID menawarkan tingkat reliabilitas dan performa yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di samping kelima arsitektur kumpulan hard disk yang redundan, yang menjadi populer juga adalah kumpulan hard disk yang tidak redundan yang dikenal sebagai RAID-0 yang menawarkan storage yang besar dan kecepatan yang tinggi.
Wordpress Theme by WPYAG
Blogger Template by Anshul Dudeja | Funny Pictures.